Analisis Dalam Forex Online Trading

            Analisis yang dilakukan dalam forex on line trading akan mendatangkan hasil yang maksimal apabila dilakukan dengan dasar yang kuat. Dasar yang kuat tentunya dari data yang akurat, informasi yang jelas dan terukur, dan dari pengalaman serta jam terbang seorang trader. Ada istilah “garbage in garbage out”, jadi apabila data ang diolah tidak benar, maka hasil analisisnya sudah tentu amat dangkal. Akibatnya, prediksi yang dihasilkan atas analisis pun beresiko menyimpang lebih besar.

            Dalam dunia forex on line trading dikenal dua macam analisi, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Berikut adalah ulasan sedikit mengenai analisis tersebut;

A.     Analisis Fundamental

Pengertian analisis fundamental pada prinsipnya adalah cara analisis yang dilakukan secara mendasar, artinya analisis ini dilakukan pada indicator-indikator dasar yang dapat mempengaruhi pergerakan kurs mata uang. Indicator-indikator dasar tersebut antara lain adalah situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamana secara global.

Analisis terutama difokuskan pada Negara-negara pemilik mata uang kuat seperti Amerika, Jepang, Kanada, Australia, Swiss, China, Singapura, dan New Zealand. Yang diperlukkan dalam analisis fundamental terutama adalah kelihaian dalam mengamati situasi global, dalam pengertian memilah antara indicator-indikator yang mungkin berpengaruh terhadapa pergerakan naik dan turunnya kurs suatu mata uang. Prinsip-prinsip analisis fundamental terdiri atas reaksi berantai, jarak informasi, sumber berita, dan jenis berita;

1.      Reaksi berantai. Semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap nilai tukar suatu mata uang.

2.      Jarak informasi. Semakin dekat informasi dengan suatu mata uang, maka semakin besar pengaruh informasi tersebut. Sebagai contoh, informasi berasa dari dalam negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnyaa terhadap nilai tukar rupiah dibandingkan informasi dari luar negeri.

3.      Sumber berita. Semakin resi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar suatu mata uang.

4.      Jenis berita. Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar suatu mata uang dibandingkan dengan berita lainnya seperti polik, social dan budaya.

Secara procedural, segala informasi untuk kepentingan analisis fundamental harus dikumpulkan. Demikian juga hal-hal yang tidak rasional juga ikut dimasukkan sebagai bahan analisis untuk menghasilkan prediksi atas pergerakan suatu mata uang. Segala informasi ini secara prinsip difokuskan pada prediksi akan kecenderungan pengaruhnya terhadap demand dan supply dari suatu mata uang.

Setelah hal-hal tidak rasional dan semua informasi dasar terkumpul, langkah selanjutnya adalah menerapkan analisis fundamental berdasarkan metode yang tepat. Metode analisis fundamental pada prinsipnya adalah dengan terus menerus mengupdate informasi yang ada. Media informasinya amat bergantung pada ketersediaan fasilitas yang dimiliki atau didapatkan oleh seorang trader.

Berikut merupakan beberapa indicator ekonomi dan kemungkinan pengaruhnya terhadap US Dollar.

No	Indicator Ekonomi	Naik/Turun	US Dollar
1	Averaging earning	Naik	Menguat
2	Balance of payment	Naik	Menguat
3	Budget deficit	Turun	Menguat
4	Business inventories	Turun	Menguat
5	Capacity utilization	Naik	Menguat
6	Car sales	Naik	Menguat
7	Chicago PMI (Purchasing Management Index)	Naik	Menguat
8	Constructionn spending	Naik	Menguat
9	Consumer confidence index (CCI)	Naik	Menguat
10	Consumer credit (CC)	Naik	Menguat
11	Consumer price index (CPI)	Naik	Menguat
12	Consumer spending (expenditure)	Naik	Menguat
13	Current account	Naik	Menguat
14	Corporate profit	Naik	Menguat
15	Deflasi	Turun	Menguat
16	Discount rate	Naik	Menguat
17	Durable good orders	Naik	Menguat
18	Factory orders	Naik	Menguat
19	Federal budget	Naik	Menguat
20	Federal reserve fund	Naik	Menguat
21	Gross domestic bruto (GDP)	Naik	Menguat
22	Gross national product (GNP)	Naik	Menguat
23	Housing start	Naik	Menguat
24	Industrial production	Naik	Menguat
25	Jobless claim	Turun	Menguat
26	Leading indicator	Naik	Menguat
27	Money supply (M1, M2, M3, dan M4)	Naik	Menguat
28	Non farm payroll	Naik	Menguat
29	Personal expenditure	Naik	Menguat
30	Personal income	Naik	Menguat
31	Prime rate	Naik	Menguat
32	Production price index (PPI)	Naik	Menguat
33	Public sector debt repayment	Naik	Menguat
34	Retail sales	Naik	Menguat
35	Trade balance	Naik	Menguat
36	Trade deficit	Turun	Menguat
37	Trade weighted index	Turun	Menguat
38	Unemployment rate	Turun	Menguat
39	Unit labor cost	Naik	Menguat
40	Whole sale price index	Naik	Menguat
41	Whole sale order	Naik	Menguat

B.      Analisis Teknikal

Analisis kedua yang digunakan sebagai dasar prediksi dalam aktivitas forex online trading adalah analisis teknikal. Analisis ini lebih menekankan pada kaidah-kaidah empiris dan lebih matematis dibandingkan dengan analisis fundamental yang cenderung menghasilkan prediksi yang relative.

Kaidah-kaidah empiris yang banyak ditampilkan dalam bentuk table dan graik terasa meyakinkan dan lebih dapat diandalkan dibandingkan mendasarkan prediksi dari hasil analisis fundamental. Sebagian besar analisis teknikal menggunakan dasar prediksinya dengan grafik harga. Grafik harga memang memberikan keleluasaan tersendiri untuk memberikan gambaran akan kecenderungkan fluktuasi harga yang tengah berlaku.

Asumsi yang mendasari penggunaan grafi secara dominan adalah bahwa graaik yang tetap akan menunjukkan kecenderungan harga yang tetap pula. Perkembangan dunia forex online trading akhir-akhir ini juga menunjukka bahwa analisis teknikal lebih banyak dijadikan acuan daripada analisis fundamental.kondisi ini disebabkan pergerakan harga sekuritas termasuk mata uang bukan lagi secara random, melainkan secara berulang dan membentuk pola tertentu yang dapat diidentifikasi. Data yang digunakan dalam analisi teknikal ini adalah berupa harga dan volume perdagangan historis yang diplot pada suatu grafik.

Analisis teknikal ini pada prinsipnya mendasarkan pada kilas balik atas kronologi kejadian atas harga dan volume perdagangan historis, melihat arah kecenderungan harga, dan menganggap adanya pola yang dapat keselarasan tertentu antara aktivitas para investor dan tindakan pasar. Selanjutnya, analisis teknikan ini dilanjutkan dalam bentuk pembacaan harga dan volume perdagangn historis dengan menggunakan grafik untuk memprediksi bagaimana arah kecenderungan pada masa mendatang. Grafik yang secara umum digunkan untuk analisis teknikal adalah grafik baris, grafik bar, dan candlestick chart.

Pada prinsipnya metode untuk melakukan analisis teknikal ini adalah mengeplot data harga dan volume perdagangan historis hingga dapat membentuk grafik tertentu, dan pada akhirnya ditemukan pola tertentu. Untuk menemukan pola tertentu ini dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan cara menggunakan software yang banyak tersedia di pasaran.

Perbandingan Analisa Teknikal dan Fundamental

Praktek kegiatan analisis untuk kepentingan prediksi harga dalam forex online trading cenderung memadukan antara analisis teknikal dengan analisis fundamental. Meskipun demikian, sebagian besar trader memang memiliki kecenderungan yang berbeda. Ada yang lebih terbiasa dengan analisis teknikal, dan ada yang lebih lihai menggunakan analisis fundamental. Semakin senior dan bertambah tinggi jam terbang trader tersebut, maka akan semakin meningkatkan kemampuan mereka dalam memadukan kedua analisis tersebut.

Kaum teknikal lebih yakin bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. “History always repeats itself” adalah filosofi dasar kaum teknikal. Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis di mana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada factor fundamental ekonomi, politi, dan moneter Negara yang bersangkutan.

Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart) sehingga banyak trader menyebut kaum teknikal ini dengan nama kaum chartist. Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada.

Pada prinsipnya ada 4 hal yang diamati dan dijadikan dasar oleh kaum teknikal, yaitu:

1.      Trend

2.      Volume transaksi

3.      Level-level psikologis (support dan resistance)

4.      Periode waktu yang terjadi

Seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Jawabnya adalah pada jam terbang dari kaum teknikal itu sendiri. Semakin tinggi jam terbang tentunya semakin trampil mereka memadukan unsure-unsur trend, volume transaksi, level-level psikologis (support dan resistence), dan periode waktu yang terjadi hingga diperoleh prediksi yang ciamik.

Sebagai penutup, sebenarnya baik analisis fundamental maupun analisis teknikal memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Keduanya tidak dapat diunggulkan satu lebih baik dari lainnya, melainkan justru harus disinergikan hingga hasil prediksinya mantap dan menjadi dasar diperolehnya keputusan-keputusan brilian dalam bertrading.